Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah Indonesia mengecam keras pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas yang terjadi pada awal Agustus 2024. Pembunuhan ini memicu ketegangan baru di wilayah Timur Tengah dan menuai reaksi keras dari berbagai pihak internasional.
Pemimpin Hamas Dibunuh, Jokowi, Indonesia Mengecam Keras
Pemimpin Hamas, Ahmed al-Rantisi, tewas dalam sebuah serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza. Serangan tersebut terjadi pada dini hari dan menghancurkan rumah al-Rantisi, menewaskannya serta beberapa anggota keluarganya. Israel mengklaim serangan ini sebagai tindakan preventif terhadap ancaman yang mereka sebut sebagai “terorisme yang akan datang.”
Presiden Jokowi menyampaikan kecaman keras atas tindakan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi. Beliau menegaskan bahwa tindakan kekerasan seperti ini hanya akan memperburuk situasi di wilayah yang sudah sangat rentan dengan konflik. Jokowi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan rakyat Palestina.
“Pemerintah Indonesia mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan terhadap pemimpin Hamas, Ahmed al-Rantisi. Tindakan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional yang tidak dapat diterima,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara. “Kami mendesak semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai melalui dialog.”
Pembunuhan ini memicu gelombang protes di berbagai negara, terutama di dunia Arab. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan berbagai negara lain turut mengutuk serangan tersebut dan menyerukan penghentian kekerasan di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pembunuhan Ahmed al-Rantisi memperparah situasi yang sudah tegang di Gaza dan sekitarnya. Hamas menyatakan akan membalas serangan tersebut, yang meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih lanjut. Sementara itu, komunitas internasional terus mendorong untuk diadakannya gencatan senjata dan pembicaraan damai.